Momee, apakah sudah mendengar tentang pelarangan obat paracetamol sirop? Berita ini cukup mengkhawatirkan apalagi di musim penghujan seperti sekarang, ya? Pasalnya, musim sekarang ini akan dapat memacu Si Kecil untuk terkena flu dan demam. Beberapa waktu kebelakang, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia telah resmi melarang penjualan obat paracetamol sirop untuk anak. Larangan ini pun merupakan bentuk tindak lanjut pada membludaknya kasus gagal ginjal akut yang masih misterius di Indonesia.
Baca Juga: Menyoal Si Kecil Yang Suka Berteriak
Penyebab larangan obat paracetamol
Mungkin sebagian besar Momee telah mengetahui bahwa telah terjadi kasus meninggalnya anak-anak akibat gagal ginjal akut di Gambia, Afrika. Dugaan kuat, anak-anak tersebut meninggal usai mengonsumsi obat paracetamol sirop. Serupa dengan yang terjadi di Gambia, beberapa anak di Indonesia juga menjadi pasien gangguan ginjal akut. Kasus gagal ginjal ini telah menyerang setidaknya 206 orang anak di Indonesia. Momee sebagai orangtua tentu makin resah, bukan? Sebagai tindak lanjut, kementrian kesehatan juga telah memberlakukan kebijakan agar semua instansi kesehatan menghentikan sementara distribusi obat sirop ini.
Kandungan dalam paracetamol sirop
Lalu mengapa bisa obat cair ini menjadi penyebab gagal ginjal akut? Sebelumnya kita perlu mengetahui bahwa tak hanya paracetamol, tapi beberapa obat-obatan cair dan sirop lainnya juga perlu kehati-hatian terhadap kandungan di dalamnya. Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kasus kematian pada puluhan anak di Gambia kemungkinan besar terjadi usai mengonsumsi obat sirop yang terkontaminasi dietilen glikol (DEB) dan etilen glikol (EG).
Tips yang bisa orangtua lakukan
Ketua Umum IDAI pun mengimbau agar tidak memberi obat apabila Si Kecil mengalami sakit flu dan batuk musiman. Selain itu, Momee perlu waspada dan juga memantau frekuensi dan warna urine pada Si Kecil. Jika urine Si Kecil terus berkurang atau berjumlah kurang dari 0,5 ml dalam 6-12 jam atau tidak urine dalam 6-8 jam, maka Si Kecil harus segera Momee bawa ke rumah sakit.
Pihak rumah sakit kemudian akan melakukan pemeriksaan pada fungsi ginjal yakni ureum dan kreatinin. Nantinya apabila hasil fungsi ginjal menunjukkan adanya peningkatan, maka pihak rumah sakit akan melakukan tahapan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosi tertentu untuk membuat evaluasi.
Baca Juga: Membahas Gejala Stunting Yang Momee Cemaskan
Nah, Bunda sebenarnya tidak perlu panik, bahwasanya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menetapkan aturan baru mengenai ketetapan kandungan obat sirop di Indonesia. Yakni bahwa setiap perusahaan farmasi yang melakukan registrasi obat tidak boleh mendaftarkan produk yang memiliki kandungan DEG dan EG. Tentunya pemerintah akan bekerja keras agar angka kasus ginjal akut ini semakin menurun. Momee dapat terus menjaga kesehatan Si Kecil dengan terus mengikuti imbauan pemerintah, ya! –KJ
Pingback: Ide Kegiatan Menjelang Natal Bagi Si Kecil - Vee And Mee