Moms pasti sangat bersyukur saat Si Kecil lahir dengan kondisi yang sehat. Namun, setelah melewati beberapa waktu, timbul semacam bercak atau bintik putih yang umumya berada di daerah wajah yang sering disebut dengan Milia. Milia sangat sering terjadi pada bayi baru lahir. Terbentuk dari keratin, penyakit ini biasanya akan sembuh dalam hitungan minggu dengan sendirinya. Namun, biasanya naluri Moms akan membuat Moms bertanya dan penasaran tentang penyebab dan cara mengatasinya. Supaya jelas, yuk kita cari tahu saja informasinya berikut ini!
Penyebab Milia pada Bayi Baru Lahir
Penyakit Milia terjadi karena adanya sel kulit mati bayi yang terperangkap di pori-pori, sehingga memicu pertumbuhan benjolan dengan warna putih. Sekilas, benjolan ini akan mirip dengan jerawat, meski sebenarnya berbeda.
Terdapat beberapa faktor pemicu Milia pada bayi baru lahir, antara lain:
- Faktor genetis (keturunan)
- Pola istirahat Si Kecil yang tidak menentu
- Terapat kondisi kulit khusus seperti eksim atau ketombe
Gejala Milia pada Bayi
Seperti yang sebelumnya disebutkan, Milia memiliki bentuk seperti benjolan putih kekuningan dengan ukuran kecil. Biasanya benjolan ini muncul di area wajah pada bayi, namun tak menutup kemungkinan untuk tumbuh di beberapa tempat, seperti:
- Dada
- Bibir
- Lengan
- Kaki bagian luar
- Serta beberapa area yang jarang terjadi seperti gusi atau mulut dalam.
Jenis-Jenis Milia pada Bayi Baru Lahir
Milia memiliki beberapa jenis sehingga penyebabnya pun dapat berbeda-beda. Berikut beberapa jenis Milia yang sering muncul pada bayi baru lahir.
1. Milia Neonatal
Merupakan jenis Milia yang paling umum ditemui pada bayi baru lahir. Milia ini sering muncul di sekitar hidung sehingga banyak yang mengiranya sebagai jerawat. Namun berbeda dengan jerawat, Milia ini dapat langsung muncurl pada bayi bakan saat baru lahir.
2. Milia Primer
Merupakan milia yang sering muncul pada kelopak mata, dahi, pipi bahkan alat kelamin Si Kecil. Sama seperti Neonatal, Milia ini juga dapat sembuh dengan sendirinya meski membutuhkan waktu yang agak lama hingga sembuh.
3. Milia Sekunder
Lebih sering disebut dengan Milia Traumatis, jenis milia ini terjadi karena adanya kerusakan kulit pada bayi seperti ruam. Sinar matahari yang berlebihan juga dapat memicu Milia Sekunder ini.
4. Milia Juvenil
Milia jenis ini merupakan jenis yang hadir karena kelainan kulit bawaan sejak lahir. Jenis ini biasa muncul saat lahir, tapi bisa juga muncul beberapa waktu setelah lahir.
Cara Mengatasi dan Mencegah Milia pada Bayi
Hingga saat ini, belum ada pengobatan khusus selain oleh perawatan rumah sakit. Karena, biasanya benjolan-benjolan Milia ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu tanpa pengobatan khusus.
Meski demikian, Moms dapat membantu meringankan Milia Si Kecil dengan meningkatkan kesehatan kulitnya seperti;
- Mencuci wajah Si Kecil secara rutin dengan air hangat dan sabun yang cocok dengan kulitnya. Jangan lupa untuk langsung mengeringkan wajahnya dengan handuk bayi lembut
- Jangan menggunakan krim wajah atau body lotion yang diformulasikan untuk orang dewasa.
- Menggunakan produk sunblock yang diperuntukan untuk kulit bayi sensitif
- Mengurangi paparan sinar matahari seperti memakai pakaian yang melindungi seperti bodysuit.
Secara umum gangguan kulit ini tidak dapat dicegah, karena biasanya Milia akan timbul dengan sendirinya. Namun langkah perlindungan kulit tetap dapat dilakukan seperti tidak membiarkannya menggaruk, menghindari paparan sinar matahari langsung dan menjaga selalu kelembapan kulit Si Kecil.
Nah, itu dia pembahasan kita tentang Milia pada bayi baru lahir. Meski kondisi ini adalah kondisi yang lumrah pada bayi, namun Moms tetap perlu tetap waspada jika ternyata bitnik ini bukan berasal dari Milia seperti virus. Jika kondisinya sudah semakin parah, jangan ragu untuk membawa Si Kecil ke dokter, ya! -KJ